Mekanisme persalinan merupakan gerakan janin dalam
menyesuaikan dengan ukuran dirinya dengan ukuran panggul saat kepala melewati
panggul. Mekanisme ini sangat diperlukan mengingat diameter janin yang lebih
besar harus berada pada pada satu garis lurus dengan diameter paling besar dari
panggul.
1) Diameter kepala janin yang perlu
diperhatikan
a. Diameter bipariental yaitu jarak antara dua parietal (9,5 cm)
b. Diameter suboccipito bregmatika jarak antara pertemuan leher dan
oksiput kebregma (ubun-ubun besar 9,5 cm)
c. Diameter occipitofrontalis jarak antara oksipito ke sinsipital (11,5cm)
d. Occipitomento yaitu jarak antara ubun-ubun kecil kementium 12,5-13,5 cm.
e. Submentobregmatika yaitu jarak pertemuan leher dan rahang bawah
ke bregma 9,5 cm.
2) Ada tujuh gerakan-gerakan janin dalam persalinan
dengan mekanisme lainya. Kekuatan yang mendukung menurut cuninngham
dalam buku obstetric william yang diterbitkan tahun 1995 dan kebidanan
varney 2002 :
a. Tekanan cairan amnion
b. Tekanan langsung fundus pada bokong
c. Kontraksi otot-otot abdomen
d. Ektensi dan pelurusan badan janin atau tulang belakang janin.
3. Fleksi
a. Gerakan fleksi disebapkan karena janin terus didorong maju tetapi kepala
janin terhambat oleh serviks, dinding panggul atau dasar panggul.
b. Pada kepala janin dengan adanya pleksi maka diameter oksipitofrontalis 12 cm
berubah menjadi suboksipito bregmahtika 9 cm.
c. Posisi dagu bergeser kearah dada janin.
d. Pada pemeriksaan dalam ubun-ubun kecil lebih jelas teraba dari pada
ubun-ubun besar.
4. Rotasi dalam
a. Rotasi dalam atau putaran paksi dalam adalah pemutaran bagian terendah janin
dari posisi sebelumnya kearah depan sampai dibawah simpisis. Bila presentasi
belakang kepala dimana terendah janin adalah ubun-ubun kecil maka
ubun-ubun kecil memutar kedepan sampai beradah di bawah simpisis, gerakan
ini adalah upaya kepala janin untuk menyesuaikan dengan bentuk jalan lahir yaitu
bentuk bidang tengah dan pintu bawah panggul. Rotasi dalam terjadi bersamaan
dengan majunya kepala.
b. Sebab-sebab adanya putar paksi dalam yaitu :
1) Bagian terendah kepala adalah bagian belakang pada letak pleksi.
2) Bagian belakang kepala mencari tahanan yang paling sedikit yang
disebelah depan atas yaitu hiatus genitalis antara muskulus levator ani kiri
dan kanan.
5. Ekstensi
a. Gerakan ekstensi merupakan gerakan dimana oksipot berhimpit langsung pada
margo inferior simpisis pubis.
b. Penyebab dikarenakan sumbuh jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah
kedepan dan atas, sehingga kepala menyesuaikan dengan cara ekstensi agar dapat
melaluinya pada saat kepala janin mencapai dasar panggul tidak langsung
terektensi, akan tetapi akan terus didorong kebawah sehingga mendesak
kejaringan perenium. Pada saat itu ada dua gaya yang mempengaruhi,yaitu :
1) Gaya dorong dari fundus uteri kearah belakang.
2) Tahanan dasar panggul kesimpisis kearah depan
Hasil kerja dari dua gaya tesebut mendorong ke vulva dan terjadi ekstensi.
6 . Rotasi luar
Terjadinya gerakan rotasi luar atau putar paksi luar dipengaruhi oleh faktor-faktor
panggul, sama seperti pada rotasi dalam.
a. Merupakan gerakan memutar ubun-ubun kecil kearah punggung janin bagian
belakang kepala berhadapan dengan tuber iskhiadikum kanan atau kiri, sedangkan
muka janin menghadap salah satu paha ibu.
b. Gerakan rotasi luar atau putar paksi luar ini menjadikan diameter biakromial janin
searah dengan diameter biakromial janin searah dengan diameter anteropostarior
pintu bawah panggul.
c. Sutura sagitalis kembali melintang.
7. Ekspulsi
Setelah terjadinya rotasi luar, bahu depan berfungsi sebagai hypomochilon untuk
kelahiran bahu belakang. Kemudian setelah kedua bahu lahir disusul lahirlah
trochhanter depan dan belakang sampai lahir janin seluruhnya. (Sumarah. 2009)
a. Diameter bipariental yaitu jarak antara dua parietal (9,5 cm)
b. Diameter suboccipito bregmatika jarak antara pertemuan leher dan
oksiput kebregma (ubun-ubun besar 9,5 cm)
c. Diameter occipitofrontalis jarak antara oksipito ke sinsipital (11,5cm)
d. Occipitomento yaitu jarak antara ubun-ubun kecil kementium 12,5-13,5 cm.
e. Submentobregmatika yaitu jarak pertemuan leher dan rahang bawah
ke bregma 9,5 cm.
2) Ada tujuh gerakan-gerakan janin dalam persalinan
1. Engangement
Engagement pada primigravida terjadi pada bulan
terakhir kehamilan,
sedangkan pada multi gravid dapat terjadi pada awal
persalinan.
Enggement adalah peristiwa ketika diameter biparental melewati pintu
atas panggul dengan sutura sagitalis melintang/oblik di dalam jalan lahir dan
sedikit fleksi. Masuknya kepala akan mengalami kesulitan bila saat masuk
kedalam
panggul dengan sutura sagitalis dalam antero posterior.
2. Penurunan kepala
Dimulai
sebelum onset persalinan/inpartu penurunan kepala terjadi bersamaandengan mekanisme lainya. Kekuatan yang mendukung menurut cuninngham
dalam buku obstetric william yang diterbitkan tahun 1995 dan kebidanan
varney 2002 :
a. Tekanan cairan amnion
b. Tekanan langsung fundus pada bokong
c. Kontraksi otot-otot abdomen
d. Ektensi dan pelurusan badan janin atau tulang belakang janin.
3. Fleksi
a. Gerakan fleksi disebapkan karena janin terus didorong maju tetapi kepala
janin terhambat oleh serviks, dinding panggul atau dasar panggul.
b. Pada kepala janin dengan adanya pleksi maka diameter oksipitofrontalis 12 cm
berubah menjadi suboksipito bregmahtika 9 cm.
c. Posisi dagu bergeser kearah dada janin.
d. Pada pemeriksaan dalam ubun-ubun kecil lebih jelas teraba dari pada
ubun-ubun besar.
4. Rotasi dalam
a. Rotasi dalam atau putaran paksi dalam adalah pemutaran bagian terendah janin
dari posisi sebelumnya kearah depan sampai dibawah simpisis. Bila presentasi
belakang kepala dimana terendah janin adalah ubun-ubun kecil maka
ubun-ubun kecil memutar kedepan sampai beradah di bawah simpisis, gerakan
ini adalah upaya kepala janin untuk menyesuaikan dengan bentuk jalan lahir yaitu
bentuk bidang tengah dan pintu bawah panggul. Rotasi dalam terjadi bersamaan
dengan majunya kepala.
b. Sebab-sebab adanya putar paksi dalam yaitu :
1) Bagian terendah kepala adalah bagian belakang pada letak pleksi.
2) Bagian belakang kepala mencari tahanan yang paling sedikit yang
disebelah depan atas yaitu hiatus genitalis antara muskulus levator ani kiri
dan kanan.
5. Ekstensi
a. Gerakan ekstensi merupakan gerakan dimana oksipot berhimpit langsung pada
margo inferior simpisis pubis.
b. Penyebab dikarenakan sumbuh jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah
kedepan dan atas, sehingga kepala menyesuaikan dengan cara ekstensi agar dapat
melaluinya pada saat kepala janin mencapai dasar panggul tidak langsung
terektensi, akan tetapi akan terus didorong kebawah sehingga mendesak
kejaringan perenium. Pada saat itu ada dua gaya yang mempengaruhi,yaitu :
1) Gaya dorong dari fundus uteri kearah belakang.
2) Tahanan dasar panggul kesimpisis kearah depan
Hasil kerja dari dua gaya tesebut mendorong ke vulva dan terjadi ekstensi.
6 . Rotasi luar
Terjadinya gerakan rotasi luar atau putar paksi luar dipengaruhi oleh faktor-faktor
panggul, sama seperti pada rotasi dalam.
a. Merupakan gerakan memutar ubun-ubun kecil kearah punggung janin bagian
belakang kepala berhadapan dengan tuber iskhiadikum kanan atau kiri, sedangkan
muka janin menghadap salah satu paha ibu.
b. Gerakan rotasi luar atau putar paksi luar ini menjadikan diameter biakromial janin
searah dengan diameter biakromial janin searah dengan diameter anteropostarior
pintu bawah panggul.
c. Sutura sagitalis kembali melintang.
7. Ekspulsi
Setelah terjadinya rotasi luar, bahu depan berfungsi sebagai hypomochilon untuk
kelahiran bahu belakang. Kemudian setelah kedua bahu lahir disusul lahirlah
trochhanter depan dan belakang sampai lahir janin seluruhnya. (Sumarah. 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar