Monica

Kamis, 08 Desember 2011

Mekanisme Persalinan Normal

Mekanisme persalinan merupakan gerakan janin dalam menyesuaikan dengan ukuran dirinya dengan ukuran panggul saat kepala melewati panggul. Mekanisme ini sangat diperlukan mengingat diameter janin yang lebih besar harus berada pada pada satu garis lurus dengan diameter paling besar dari panggul.
1)   Diameter kepala janin yang perlu diperhatikan
      a. Diameter bipariental yaitu jarak antara dua parietal (9,5 cm)
      b. Diameter suboccipito bregmatika jarak antara pertemuan leher dan
          oksiput kebregma (ubun-ubun besar 9,5 cm)
      c. Diameter occipitofrontalis jarak antara oksipito ke sinsipital (11,5cm)
      d. Occipitomento yaitu jarak antara ubun-ubun kecil kementium 12,5-13,5 cm.
      e. Submentobregmatika yaitu jarak pertemuan leher dan rahang bawah
          ke bregma 9,5 cm.
2)   Ada tujuh gerakan-gerakan janin dalam persalinan
      1.  Engangement
           Engagement pada primigravida terjadi pada bulan terakhir kehamilan, 
           sedangkan pada multi gravid dapat terjadi pada awal persalinan. 
           Enggement adalah peristiwa ketika diameter biparental melewati pintu 
           atas panggul dengan sutura sagitalis melintang/oblik di dalam jalan lahir dan 
           sedikit fleksi. Masuknya kepala akan mengalami kesulitan bila saat masuk 
           kedalam panggul dengan sutura sagitalis dalam antero posterior.
      2.  Penurunan kepala
           Dimulai sebelum onset persalinan/inpartu penurunan kepala terjadi bersamaan
           dengan mekanisme lainya. Kekuatan yang mendukung menurut cuninngham 
           dalam buku obstetric william yang diterbitkan tahun 1995 dan kebidanan 
           varney 2002 :
           a. Tekanan cairan amnion
           b. Tekanan langsung fundus pada bokong
           c.  Kontraksi otot-otot abdomen
           d.  Ektensi dan pelurusan badan janin atau tulang belakang janin.
3.  Fleksi
     a. Gerakan fleksi disebapkan karena janin terus didorong maju tetapi kepala 
         janin terhambat oleh serviks, dinding panggul atau dasar panggul.
     b. Pada kepala janin dengan adanya pleksi maka diameter oksipitofrontalis 12 cm
         berubah menjadi suboksipito bregmahtika 9 cm.
     c. Posisi dagu bergeser kearah dada janin.
     d. Pada pemeriksaan dalam ubun-ubun kecil lebih jelas teraba dari pada 
         ubun-ubun besar.
4.  Rotasi dalam
     a. Rotasi dalam atau putaran paksi dalam adalah pemutaran bagian terendah janin
         dari posisi sebelumnya kearah depan sampai dibawah simpisis. Bila presentasi
         belakang kepala dimana terendah janin adalah ubun-ubun kecil maka 
         ubun-ubun kecil memutar kedepan sampai beradah di bawah simpisis, gerakan 
         ini adalah upaya kepala janin untuk menyesuaikan dengan bentuk jalan lahir yaitu
         bentuk bidang tengah dan pintu bawah panggul. Rotasi dalam terjadi bersamaan 
         dengan majunya kepala.
     b. Sebab-sebab adanya putar paksi dalam yaitu :
         1)   Bagian terendah kepala adalah bagian belakang pada letak pleksi.
         2)   Bagian belakang kepala mencari tahanan yang paling sedikit yang 
               disebelah depan atas yaitu hiatus genitalis antara muskulus levator ani kiri 
               dan kanan.
5. Ekstensi
    a. Gerakan ekstensi merupakan gerakan dimana oksipot berhimpit langsung pada
        margo inferior simpisis pubis.
    b. Penyebab dikarenakan sumbuh jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah
        kedepan dan atas, sehingga kepala menyesuaikan dengan cara ekstensi agar dapat
        melaluinya pada saat kepala janin mencapai dasar panggul tidak langsung
        terektensi, akan tetapi akan terus didorong kebawah sehingga mendesak 
        kejaringan perenium. Pada saat itu ada dua gaya yang mempengaruhi,yaitu :
        1)   Gaya dorong dari fundus uteri kearah belakang.
        2)   Tahanan dasar panggul kesimpisis kearah depan
              Hasil kerja dari dua gaya tesebut mendorong ke vulva dan terjadi ekstensi.
6 . Rotasi luar
     Terjadinya gerakan rotasi luar atau putar paksi luar dipengaruhi oleh faktor-faktor
     panggul, sama seperti pada rotasi dalam.
     a. Merupakan gerakan memutar ubun-ubun kecil kearah punggung janin bagian
         belakang kepala berhadapan dengan tuber iskhiadikum kanan atau kiri, sedangkan 
         muka janin menghadap salah satu paha ibu.
     b. Gerakan rotasi luar atau putar paksi luar ini menjadikan diameter biakromial janin
         searah dengan diameter biakromial janin searah dengan diameter anteropostarior
         pintu bawah panggul.
    c.  Sutura sagitalis kembali melintang.
7.  Ekspulsi
     Setelah terjadinya rotasi luar, bahu depan berfungsi sebagai hypomochilon untuk
     kelahiran bahu belakang. Kemudian setelah kedua bahu lahir disusul lahirlah 
     trochhanter depan dan belakang sampai lahir janin seluruhnya. (Sumarah. 2009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar