Persalinan
adalah saat yang menegangkan dan dapat menggugah emosi ibu dan keluarganya atau
bahkan dapat menjadi saat menyakitkan dan menakutkan bagi ibu. Upaya untuk mengatasi gangguan
emosional dan pengalaman yang menegangkan tersebut sebaiknya dilakukan melalui
asyhan sayang ibu slama persalinan dan proses kelahiran bayinya.
a. Dukungan
Emosional
Dukung
dan anjurkan suami dan anggota keluarga yang lain untuk mendampingi ibu selama
persalinan dan proses kelahiran bayinya. Anjurkan mereka untuk berperan aktif
dalam mendukung dan mengenali berbagai uapaya yang mungkin sangat membantu
kenyamannan ibu. Hargai keinginan ibu untuk menghadirkan teman atau saudara
yang secara khusus diminta menemaninya.
b. Mengatur
posisi
Anjurkan
ibu untuk mencoba posisi-posisi yang nyaman selama persalinan dan melahirkan
bayinya serta anjurkan suami dan
pendamping lainnya untuk membantu ibu mengganti posisi. Ibu boleh berjalan,
berdiri, duduk, jongkok, berbaring miring atau merangkak. Posisi tegak seperti
berjalan, berdiri atau jongkok dapat membantu turunya kepala bayi dan sering
kali memperpendek waktu persalinan. Bantu ibu untuk sering mengganti posisi
selama persalinan.
Beri
tahu ibu untuk tidak berbaring telentang lebih dari 10 menit. Jika ibu
berbaring telentang maka berat uterus dan isinya (janin, cairan ketuban,
plasenta, dll) akan menekan vena cava inferior. Hal ini mengakibatkan turunya
aliran darah dari sirkulasi ibu ke plasenta. Kondisi seperti ini dapat
menyebabkan hipoksia tau kekurangan pasokan oksigen kejanin. Selain itu, posisi
telentang berhubungan dengan gaangguan terhadap proses kemajuan persalinan.
c. Pemberian
cairan dan nutrisi
Anjurkan
ibu untuk mendapat asupan (makanan ringan dan minum air) selama persalinan dan
proses kelahiran bayi. Sebagian ibu masih ingin makan selama fase laten
persalinan tetapi setelah memasuki fase aktif, mereka hanya ingin mengkonsumsi
cairan saja. Anjurkan agar anggota keluarga sesering mungkin menawarkan minum
dan makanan ringan selama proses persalinan. Makanan ringan dan asupan cairan
yang cukup selama persalinan akan memberi lebih banyak energi dan mencegah
dehidrasi. Dehidrasi bisa memperlambat kontraksi dan atau membuat kontraksi
menjadi tidak teratur dan kurang efektif.
d. Kamar
mandi
Anjurkan
ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya secara rutin selama persalinan, ibu
harus berkemih sedikitnya setiap 2 jam, atau lebih sering jika ibu merasa ingin
berkemih atau jika kandung kemih terasa penuh. Hindarkan terjadinya kandung
kemih penuh karena berpotensi untuk :
a.
Memeperlambat turunnya janin dan mengganggu
kemajuan persalinan
b.
Menyebabkan ibu tidak nyaman
c.
Meningkatkan resiko perdarahan pascapersalinan
yang disebabkan oleh atonia uteri
d.
Mengganggu penatalaksanaan distosia bahu
e.
Meningkatkan resiko infeksi saluran kemih
pascapesalinan.
e. Pencegahan
Infeksi
Pencegahan
infeksi sangat penting dalam menurunkan kesakitan dan kematian ibu dan bayi
baru lahir. Upaya dan keterampilan untuk melaksanakan prosedur pencegahan
infeksi secara baik dan benar juga dapat melindungi penolong persalinan terhadap resiko infeksi. (JNPK-KR. 2008)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar