Monica

Kamis, 30 Juni 2011

Solusio Plasenta

a.      Definisi dan klasifikasi
Solusio plasenta ialah terlepasnya plasenta yg letaknya normal pada korpus uteri sebelum janin lahir. Biasanya terjadi pada TM ke-3, walaupun dpt terjadi setiap saat dlm kehamilan.
Perdarahan yg terjd krn terlepasnya plasenta dpt menyelundup keluar dibawah selaput ketuban yaitu pd solusio plasnta dgn perdarahan keluar.

Secara klinis solusio plasenta dibagi dlm :
1.      Solusio plasenta ringan
2.      solusio plasenta sedang
3.      solusio plasenta berat

b.      Frekuensi
Solusio plasenta terjadi kira-kira 1 di antara 50 persalinan. Di rumah sakit Dr. Cipo Mangkusumo antara tahun 1968- 1971 solusio plasenta terjadi pada kira- kira 2,1% dari seluruh persalinan, yang terjadi dari 14% solusio plasenta sedang, dan 86% solusio plasenta sedang. Solusio plasenta ringan jarang di diagnosis, mungkin karena penderita selalu terlambat dating kerumah sakit atau tanda- tanda dan gejalanya terlampau ringan, sehingga tidak menarik perhatian penderita maupun dokternya.

c.       Etiologi
Etiologi solusio plasenta hingga kini belum diketahui dengan jelas, walaupun beberapa keadaan tertentu dapat menyertainya, seperti umur ibu yang tua, multiparitas, penyakit hipertensi menahun, pre-eklampsi, trauma, tali pusat yang pendek, tekanan pada vena kava inferior, dan defisiensi asam folik.

d.      Patologi
Perdarahan dpt terjd dr pembuluh darah plasenta / uterus yg membentuk hematoma pd desidua, sehingga plasenta terdesak dan akhirnya terlepas. Nasib janin tergantung dr luasnya plasenta yg terlepas dr dinding uterus. Apabila sebagian besar / seluruhnya terlepas, anoksia akan mengakibatkan kematian janin. Apabila sebagian kecil yg terlepas, mungkin tdk berpengaruh sama sekali, atau mengakibatkan gawat janin.

e.       Gambaran Klinik
Solusio plasenta ringan, rupture sinusmarginalis atau terlepasnya sebagian kecil plasenta yang tidak berdarah banyak, sama sekali tidak mempengaruhi keadaan ibu dan janinnya. Solusio plasenta sedang, dalam hal ini plasenta telah terlepas lebih dari seperempatnya, tetapi belum sampai dua pertiga luas permukaannya. Solusio plasenata berat, plasenta telah terlepas lebih dari dua pertiga permukaannya terjadinya saat tiba-tiba.

f.       Diagnosis
Tanda dan gejala solusio plasenta berat ialah sakit perut terus- menerus, nyeri tekan pada uterus, uterus tegang terus-menerus, perdarahan pervaginam, syok dan bunyi jantung janin tidak terdengar lagi. Pada solusio plasenta sedang tidak semua tanda dan gejala perut iyu lebih nyata, seperti sakit perut terus-menerus, nyeri tekan pada uterus, dann uterus tegang terus- menerus.

g.     Komplikasi
1.      Komplikasi pada ibu dan janin tergantung dari luasnya plasenta yang terlepas dan lamanya solusio plasenta berlangsung.  
2.      Komplikasi yang dapat terjadi ialah:
·         Perdarahan
·         Kelainan pembekuan darah
·         Oliguria
·         Gawat janin sampai kematiannya 

h.      Prognosis
    Prognosis ibu tergantung dari luasnya plasenta yang terlepas dari dinding uterus, banyaknya perdarahan, derajat kelainan pembekuan darah, da tidaknya hypertensi menahun atau preeklamsia, tersembunyi tidaknya perdarahannya dan jarak waktu antara terjadinya solusio plasenta sampai pengosongan uterus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar