Monica

Kamis, 30 Juni 2011

Plasenta Previa

A.   Definisi Plasenta
Plasenta berbentu bundar atau hampir bundar dengan diameter 15 sampai 20cm dengan tebal lebih kurang 2,5cm dan beratnya rata-rata 500 gram. Umumnya plasenta terbentuk lengkap pada kehamilan lebih kurang 16 minggu dengan ruang amnion mengisi seluruh kavum uteri, meskipun ruang amnion membesar sehingga amnion tertekan ke arah korion, namun amnion hanya menempel saja, tidak sampai melekat pada korion.

Letak plasenta umumnya di depan atau di belakang dinding uterus, agak keatas fundus uteri. Hal ini fisiologis karena permukaan bagian atas korpus uteri lebih luas, sehingga lebih banyak tempat untuk berimplantasi. Plasenta berasal dari sebagian besar dari bagian janian yaitu villi koriales yang berasal dari korion dan sebagian kecil dari bagian ibu yang berasal dari desidua basalis.

B.   Fungsi Plasenta
Fungsi plasenta ialah mengusahakan janin tumbuh dengan baik untuk pertumbuhan ini dibutuhkan adanya penyaluran zat asam, asam amino, vitamin dan mineral dari ibu ke janin, dan pembuangan CO2 serta sampah metaboliame janin ke peredaran darah ibu. Dapat dikemukakan bahwa fungsi plasenta antara lain :
1.      Sebagai alat yang memberikan makanan pada janin (nutritif)
2.      Sebagai alat yang mengeluarkan bekas metabolisme (ekskresi)
3.      Sebagai alat yang memberikan zat asam dan mengeluarkan CO2
4.      Sebagai alat yang membentuk hormon
5.      Alat menyalurkan berbagai antibodi ke janin
C.   Perdarahan pada kehamilan
1.      Plasenta Previa
a.      Definisi dan klasifikasi Plasenta Previa
Plasenta previa merupakan plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir (ostium uteri internum). Secara harfiah berarti plasenta yang implantasinya (nempelnya) tidak pada tempat yang seharusnya,yaitu dibagian atas rahim dan menajuhi jalan lahir. Cara deteksinya tentu saja dengan pemeriksaan USG. Jika ditemukan Plasenta Previa maka dilakukan pemantauan untuk melihat posisi plasentanya setiap bulan.Plasenta Previa merupakan penyebab utama perdarahan pada trimester ke III.

Gejalanya berupa perdarahan tanpa rasa nyeri. Timbulnya perdarahan akibat perbedaan kecepatan pertumbuhan antara segmen atas rahim yang lebih cepat dibandingkan segmen bawah rahim yang lebih lambat. Hal ini mengakibatkan ada bagian plasenta yang terlepas dan mengeluarkan darah. Perdarahan ini akan lebih memicu perdarahan yang lebih banyak akibat darah yang keluar (melalui trombin) akan merangsang timbulnya kontraksi. Klasifikasi plasenta previa berdasarkan terabanya jaringan plasenta melalui pembukaan jalan lahir pada waktu tertentu
a.    Plasenta previa totalis : bila seluruh pembukaan jalan lahir tertutup oleh plasenta.
b.  Plasenta previa lateralis : bila hanya sebagian pembukaan jalan lahir tertutup oleh plasenta.
c.  Plasenta previa marginalis : bila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir pembukaan jalan lahir.
d.   Plasenta previa letak rendah : bila plasenta berada 3-4 cm diatas pinggir pembukaan jalan lahir.













b.      Ciri – ciri plasenta previa
1.      Perdarahan tanpa nyeri
2.      Perdarahan berulang
3.      Warna perdarahan merah segar
4.      Adanya anemia dan renjatan yang sesuai dengan keluarnya darah
5.      Timbulnya perlahan-lahan
6.      Waktu terjadinya saat hamil
7.       His biasanya tidak ada
8.      Rasa tidak tegang (biasa) saat palpasi
9.      Denyut jantung janin ada
10.  Teraba jaringan plasenta pada periksa dalam vagina
11.  Penurunan kepala tidak masuk pintu atas panggul
12.  Presentasi mungkin abnormal.

c.       Etiologi
Penyebab plasenta previa secara pasti sulit ditentukan, tetapi ada beberapafaktor yang meningkatkan risiko terjadinya plasenta previa, misalnya bekasoperasi rahim (bekas sesar atau operasi mioma), sering mengalami infeksirahim (radang panggul), kehamilan ganda, pernah plasenta previa, atau kelainan bawaan rahim.
Diagnosis plasenta previa:
1.      Anamnesis : adanya perdarahan per vaginam pada kehamilan lebih 20 minggu dan berlangsung tanpa sebab.
2.      Pemeriksaan luar : sering ditemukan kelainan letak. Bila letak kepala maka kepala belum masuk pintu atas panggul.
3.      Inspekulo : adanya darah dari ostium uteri eksternum.
4.      USG untuk menentukan letak plasenta.
5.      Penentuan letak plasenta secara langsung dengan perabaan langsung melalui kanalis servikalis tetapi pemeriksaan ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan perdarahan yang banyak. Oleh karena itu cara ini hanya dilakukan diatas meja operasi.

d.      Penatalaksanaan plasenta previa
·         Konservatif bila :
1.      Kehamilan kurang 37 minggu.
2.      Perdarahan tidak ada atau tidak banyak (Hb masih dalam batas normal).
3.      Tempat tinggal pasien dekat dengan rumah sakit (dapat menempuh perjalanan selama 15 menit).

Perawatan konservatif berupa :
1.         Istirahat.
2.         Memberikan hematinik dan spasmolitik unntuk mengatasi anemia.
3.         Memberikan antibiotik bila ada indikasii.
4.         Pemeriksaan USG, Hb, dan hematokrit.

Bila selama 3 hari tidak terjadi perdarahan setelah melakukan perawatan konservatif maka lakukan mobilisasi bertahap. Pasien dipulangkan bila tetap tidak ada perdarahan. Bila timbul perdarahan segera bawa ke rumah sakit dan tidak boleh melakukan senggama.

·         Penanganan aktif bila : Perdarahan banyak tanpa memandang usia kehamilan.
1.          Umur kehamilan 37 minggu atau lebih.
2.          Anak mati
Penanganan aktif berupa :
1.      Persalinan per vaginam.
2.      Persalinan per abdominal.

Penderita disiapkan untuk pemeriksaan dalam di atas meja operasi (double set up) yakni dalam keadaan siap operasi. Bila pada pemeriksaan dalam didapatkan :
1.  Plasenta previa marginalis
2.  Plasenta previa letak rendah
3. Plasenta lateralis atau marginalis
dimana janin mati dan serviks sudah matang, kepala sudah masuk pintu atas panggul dan tidak ada perdarahan atau hanya sedikit perdarahan maka lakukan amniotomi yang diikuti dengan drips oksitosin pada partus per vaginam bila gagal drips (sesuai dengan protap terminasi kehamilan). Bila terjadi perdarahan banyak, lakukan seksio sesar. Indikasi melakukan seksio sesar :
a.       Plasenta previa totalis
b.      Perdarahan banyak tanpa henti.
c.       Presentase abnormal.
d.      Panggul sempit.
e.       Keadaan serviks tidak menguntungkan (belum matang)

e.       Gambaran Klinik
Perdarahaan tanpa alasan dan tanpa nyeri merupakan gejala utama dan pertama dari plasenta previa. Perdarahan dapat terjadi selagi penderita tidur atau bekerja biasa. Perdarahan pertama biasanya tidak banyak, sehingga tidak akan berakibat fatal.akan, tetapi perdarahan berikutnya hampir selalu lebih banyak dari pada sebelumnya, apalagi kalau sebelumnya telah di lakukan pemeriksaan dalam.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar